Bergembira Telah Lahirnya Manusia Termulia

Oleh: Ust.Latheif Abdallah(Pengasuh Pondok Baitul Hamdi)

Abu Lahab itu mendapat SK dari langit QS. Allahab (111): 1-5, bahwa ia resmi menjadi penghuni neraka “Sayashla Naran Dzata Lahab”. Namun setiap hari senin ia mendapat dispensasi, istirahat dari sikasaan neraka. Mengapa? Karena Abu Lahab merasa bahagia atas kelahiran (maulud) Muhammad bin Abdullah pada hari senin 12 Rabiul Awwal.

Jika Abu Lahab orang kafir mendapat keringanan siksa hanya karena bangga dan bahagia di hari kelahiran manusia agung dan mulia, tentu orang-orang beriman menjadi pengikut Muhammad SAW, bila ia merasa bahagia dan memuliakan hari mauludnya, semoga mereka kelak terbebas dari seluruh siksa.

Maulud Nabi saw. bukanlah hari raya. Namun Maulid Nabi SAW sesungguhnya jauh lebih agung dan lebih mulia daripada dua hari raya umat Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Andai tak ada kelahiran Nabi Muhammad saw., tentu tidak akan pernah ada bi’tsah (pengutusan Muhammad Saw. sebagai rasul kepada manusia); tidak akan turun al-Quran; tidak akan ada Peristiwa Isra’ Mikraj; tidak akan ada Hijrah, tidak ada hari raya, tidak akan ada kemenangan dalam Perang Badar; juga tak akan ada penaklukan Kota Makkah. Sebabnya, semua itu berkaitan dengan kelahiran (maulid) Nabi Muhammad Saw. Artinya, Maulid Nabi Muhammad Saw. adalah sumber segala kebaikan yang sangat besar.”

Baca Juga :  Ramadan Bulan Pengayaan

Demikian diantara dalil keutamaan mengenang hari kelahiran Nabi muhammad SAW menurut Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Hawla al-Ihtifâl bi Dzikr al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarîfi.

Sebagian orang memeriahkan dan berbahagia di hari kelahirannya (ultah). Sebagian kelompok meramaikan di hari milad ormasnya. Bahkan ada yang mengenang dan memuliakan tokoh poltiknya, tokoh negaranya dengan membuat patung di mana-mana bahkan berencana membuat patung terbesar dan tertinggi. Padahal tokoh tersebut penuh dengan cacat dan cela. Belum tentu menyelamatkan di dunia terlebih di akhirat.

Tentu sudah semestinya umat muslim mengenang dan merasa bahagia atas lahirnya tokoh yang menyelematakan manusia dunia dan akhirat. Tokoh dimana seluruh alam mengenalnya, diikuti oleh miliaran manusia. Lisan dan prilakunya menjadi rujukan kehidupan para pengikutnya.

Karena itu, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”(Yunus: 58). Rahmat dan karunia paling agung adalah dilahirkannya Nabi Muahmmad SAW.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *