Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id- Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Olga Pragosta, mengatakan sejauh ini dia dan jajarannya belum mendapatkan pengaduan dari masyarakat tentang adanya indikasi beras oplosan.
Olga juga menyampaikan bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Diskumindag bersama Bapoktan, jajaran Kepolisian, TNI dan Bulog secara intens dilakukan. Apabila ada indikasi peredaran beras oplosan akan langsung di tindak lanjuti. “Sampai dengan saat ini belum ditemukan indikasi seperti itu, bahkan hari ini ada operasi pasar gabungan tim,”kata Olga kepada wartawan Pelitasukabumi.id, Jumat siang (8/8/2025).

Lebih lanjut Olga mengatakan tim gabungan menyisir beberapa kios-kios beras di pasar tradisional untuk memastikan tidak adanya peredaran beras oplosan. Dia juga mengatakan untuk penjualan beras di pasar modern, pengawasan dari manajemen pasar modern akan melihat daftar-daftar merk tertentu yang memang sudah menjadi produk beras kemasan kualitas premium.
“Pengawasan kita kalau sudah ada beras yang sudah terdaftar di nasional sebagai beras oplosan, mungkin itu akan kita tegur dan tindak lanjuti,”tegasnya.
Hasil operasi pasar bersama tim gabungan yang di hadri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Boby Maulana ke pasar tradisional dan modern, memeriksa kualitas, harga dan bobot beras, dimana hasilnya menunjukkan sebagian besar memenuhi ketentuan. Beberapa merk beras memiliki kadar air hingga 14,9 persen.
Fakta tersebut menunjukkan batas maksimal 14 persen yang ditetapkan pemerintah. Kadar air tinggi membuat beras cepat rusak, ketahanannya berkurang dari 5-6 bulan menjadi hanya 2-3 bulan.
Boby juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih cermat memilih beras, termasuk memperhatikan tekstur, aroma dan kebersihan kemasan sebelum membeli.