Wartawan Usep Mulyana
Pelitasukabumi.id – Sedikitnya 150 Kepala Keluarga (KK) terdampak kekeringan. Mereka warga RW 09 dan RW 10 Dusun Legok Picung, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.
“Sekitar 80 persen sumur warga sudah kering. Sebanyak 13 RT terdampak. Kami masih menunggu realisasi bantuan pengeboran sumur dari pengelola proyek jalan tol,” ujar Kepala Dusun Legok Picung, Ferdi, Senin (28/7/2025).
Dia menyebut, aktivitas proyek Jalan Tol Bocimi yang melibatkan proses cut and fill turut memperparah kerusakan resapan air tanah.
Selain itu, jebolnya irigasi Leuwi Bangga akibat banjir bandang memperburuk pasokan air, khususnya untuk kebutuhan pertanian.
Pemerintah desa sudah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. “Informasinya, Agustus mendatang akan ada sosialisasi teknis untuk perbaikan irigasi dan bendungan,” imbuhnya.
Saat ini, warga mengandalkan pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri (TJM). Namun, distribusi air dinilai masih belum mencukupi.
“Air bantuan ada, tapi masih kurang untuk kebutuhan seperti mandi, masak, dan lainnya,” keluh Tatang, salah satu warga.
Sementara itu, Satgas BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat beberapa wilayah lain juga mulai mengalami krisis air bersih.
“Kami akan terus distribusikan air ke wilayah terdampak. Tapi potensi meluasnya krisis cukup tinggi jika kemarau terus berlanjut,” kata Satgas BPBD, M Imam Ihsani Kamal.