Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana menyebut, kompleksitas tantangan sosial menjadi salah satu pemicu tingginya kasus kekerasan pada perempuan dan anak.
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pemkot Sukabumi memaksimalkan pencegahan kasus kekerasan terhadak perempuan dan anak.
Salah satunya dengan menggencarkan pelatihan manajemen kasus dalam penguatan layanan dan pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak di lingkup lembaga keagamaan di Hotel Horison, Selasa (24/6/2025).
Dalam momen tersebut hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana dan Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi Yadi Mulyadi. Selain itu hadir perwakilan Kementerian Agama Kota Sukabumi.
Bobby mengatakan, bimbingan teknis penanganan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkup lembaga keagamaan. “Sebuah kegiatan yang sangat strategis dan relevan dengan kondisi sosial masyarakat kita saat ini,” ujarnya.
Alasan Bobby cukup beralasan mengingat peran lembaga keagamaan baik formal maupun non formal sangat besar dalam membentuk karakter dan moral masyarakat.
Dia menambahkan, semua elemen juga harus menyadari bahwa tantangan sosial semakin kompleks. Sehingga berpengaruh dan berdampak cukup signifikan dalam hidup dan kehidupan masyarakat
Termasuk meningkatnya kasus kekerasan, baik dalam rumah tangga terhadap anak, maupun yang terjadi di lingkungan lembaga itu sendiri.
”Untuk itu, Pemerintah Kota Sukabumi melalui DP2KBP3A berupaya memperkuat kapasitas semua pihak,” terang Bobby.
Termasuk lembaga keagamaan, memegang peran penting sebagai bentuk preventiv dan responsif terhadap berbagai bentuk kekerasan.
Kegiatan ini lanjut Bobby, merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan melindungi kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak.
Melalui bimbingan teknis ungkapnya ia berharap para peserta dapat memenuhi tiga hal.
Pertama, memahami dengan baik jenis-jenis kekerasan dan dampaknya. Lalu kedua, meningkatkan kemampuan deteksi dini dan penanganan kasus.
”Terakhir menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan lembaga keagamaan yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan,” tandasnya.
Bobby juga mengajak semua pihak untuk
meneguhkan komitmen bersama bahwa
tidak ada tempat bagi kekerasan dalam
kehidupan beragama, berkeluarga, dan
bermasyarakat.
ia mengucapkan terima kasih kepada DP2KBP3A atas penyelenggaraan kegiatan ini, dan kepada seluruh peserta atas partisipasinya dan semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata dan berkelanjutan kehidupan.
Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi mengatakan, kegiatan ini digepar dengan tujuan mencegah kekerasan perempuan dan anak terutama di lingkungan lembaga agama.
”Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan ke sekolah dibawah dinas pendidikan,” tuturnya.
Dalam momen ini kata Yadi disampaikan manajemen kasus yakni pertolongan pertama pada kasus dilakukan oleh sekolah dulu. Setelah itu dilakukan petugas UPT pada DP2KBP3A.
Bobby: Tantangan Sosial Pemicu Tingginya Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak
