Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Sukabumi masih mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, yakni Maret hingga April 2025, sebanyak 25 kasus tercatat dan ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Sukabumi.
Menurut Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP2KBP3A Kota Sukabumi, Ineu Nuraini, kasus-kasus tersebut terdiri dari berbagai jenis kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak. Dari total kasus, 13 korbannya adalah perempuan dewasa, sementara sisanya terdiri dari 5 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
“Semua korban telah kami dampingi melalui layanan psikologis serta bantuan lanjutan lainnya. Kami juga melakukan penjangkauan aktif untuk memastikan korban mendapatkan pemulihan yang tepat,” ujar Ineu saat ditemui pada Rabu (16/4/2025).
Langkah awal yang dilakukan UPTD PPA meliputi konsultasi psikologi, serta rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas dan rumah sakit untuk mendukung pemulihan fisik dan mental korban. Pendampingan hukum juga diberikan bila kasus mengarah pada proses hukum.
Sebagai bentuk pencegahan, DP2KBP3A merancang sejumlah program, salah satunya adalah konseling keliling yang akan menjangkau wilayah kelurahan. Upaya ini bertujuan mendekatkan layanan kepada masyarakat serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan bagi perempuan dan anak.
Selain itu, pengaktifan kembali Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan (PPKSP) juga menjadi prioritas. Tim ini diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dan menangani kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.
