Kualitas Beras Premium di Sukabumi Menurun, Warga Resah Akibat Nasi Cepat Basi

Wartawan Iyus Firdaus

Pelitasukabumi.id – Warga Kota Sukabumi mulai mengeluhkan penurunan kualitas beras premium yang beredar di pasaran. Meski harga masih stabil di kisaran Rp13 ribu per liter, banyak konsumen mendapati nasi yang mereka masak lebih cepat basi dibandingkan sebelumnya.

Kondisi tersebut, menimbulkan keresahan, terutama bagi pemilik usaha kuliner yang mengandalkan beras berkualitas untuk menjaga cita rasa makanan mereka. Agar para pelanggan setianya tidak beralih ke tempat lain.

Salah satu pedagang nasi, Eliawati (60) dari Kecamatan Cikole, mengungkapkan bahwa nasi yang dimasak dengan beras premium kini hanya bertahan sekitar 10 jam di dalam magicom, jauh lebih singkat dibandingkan sebelumnya yang bisa bertahan hingga 24 jam.

Ia mengaku kecewa karena tetap membeli beras dengan harga yang sama, tetapi kualitasnya jauh menurun. “Biasanya nasi bisa awet sampai besok pagi, tapi sekarang baru beberapa jam saja sudah basi,” ungkapnya dengan nada kesal.

Keluhan serupa disampaikan oleh Eman Setiawan (72), warga Kelurahan Cikole, yang mendapati nasi buatannya cepat berubah tekstur dan bau. Ia mengatakan bahwa sebelumnya, nasi yang dimasak di malam hari masih layak dikonsumsi pada pagi harinya.

Baca Juga :  Trend Investasi di Kota Sukabumi Terus Meningkat, Akses Tol Bocimi Jadi Daya Tarik Investor

Namun, belakangan ini, nasi sudah basi saat pagi tiba. “Dulu saya bisa makan nasi semalam untuk sarapan, sekarang sudah tidak bisa,” kata Eman.

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi mencatat bahwa harga beras premium di pasar saat ini masih stabil di angka Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga tidak mengalami perubahan signifikan, kualitasnya mengalami penurunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab perubahan kualitas beras premium yang beredar di pasaran.

Warga berharap adanya tindakan dari pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab penurunan kualitas ini. Mereka juga mendesak adanya pengawasan ketat terhadap distribusi dan penyimpanan beras agar mutu tetap terjaga.

Jika masalah ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan dan ekonomi masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada beras premium untuk usaha makanan sehari-hari.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193