Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id- Selama bulan Februari tahun 2025 terdapat 20 kali kejadian bencana yang menerpa Kota Sukabumi. Cuaca ekstrem paling mendominasi terhadap musibah bencana yang terjadi, walau tidak terdapat korban jiwa, akan tetapi kerugian dampak bencana di taksir mencapai ratusan juta rupiah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Suhendar kepada wartawan melalui telepon seluler, Kamis pagi (6/3/2025). Suhendar mengatakan,
dampak dari kondisicuaca ekstrem ini memicu berbagai bencana seperti bangunan ambruk, longsor dan banjir, yang terjadi merata di tujuh Kecamatan dengan total area terdampak mencapai 320 meter persegi.

“Kami telah mencatat data bencana yang terjadi selama bulan Februari, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp446.350.000,”terang Suhendar.
Dalam musibah itu, lanjut Suhendar, terdapat beberapa wilayah terdampak diantaranya, Kecamatan Baros luas 13 meter persegi, Lembursitu 96 meter persegi, Cibeureum 20 meter persegi, Citamiang 10 meterpersegi, Warudoyong 122 meterpersegi, Gunungpuyuh 15 meter persegi dan Cikole 44 meter persegi. “Selain cuaca ekstrem, pada rentang waktu yang sama BPBD Kota Sukabumi juga mencatat tiga kali kejadian angin puting beliung menimpa wilayah Kecamatan Lembursitu dan Gunung Puyuh. Terjadi pula satu kali kebakaran di area permukiman,”beber Suhendar.
Adanya puluhan bencana yang menerpa, BPBD Kota Sukabumi terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan agar masyarakat bisa terhindar dari dampak yang lebih besar di masa mendatang. “Semoga Kota Sukabumi dapat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi,” ujarnya.
Tanpa pernah lelah dan patah semangat, BPBD terus mengimbau, masyarakat agar tetap mewaspadai berbagai potensi bencana diantaranya dengan tidak membuang sampah sembarangan serta membersihkan saluran air secara berkala untuk menghindari timbulnya bencana banjir yang sifatnya limpasan.
“Masyarakat tetap diminta menjaga lingkungan sekitar tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menyebabkan banjir dan lainnya,”kata Suhendar.